Panen Karya Sambang Sekolah Kolaboratif di SDN Larangan Badung 6

Panen Karya Sambang Sekolah Kolaboratif di SDN Larangan Badung 6

Pamekasan – Kamis (19/12/24) menjadi momen puncak dari program Sambang Sekolah Kolaboratif yang diselenggarakan oleh Compok Literasi bersama Insan Genre Kab. Pamekasan, Duta Bahasa UIN Madura, Bengkel Sastra, Kelas Senja, dan IMTV. Setelah tiga bulan berlangsung di SDN Larangan Badung 6 menjadi saksi perjalanan program yang dirancang untuk meningkatkan minat literasi, keterampilan dan minat bakat siswa.

Penutupan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Panen Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Kegiatan ini menampilkan berbagai karya siswa yang memukau, mulai dari hasil membatik, pengelolaan lingkungan, hingga karya sederhana lainnya serta penampilan bakat-bakat siswa.

Pada acara Panen Karya yang digelar, tema yang dipilih adalah “Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal SDN 6 Larangan Badung.” Ibu Aprilliana Safitri, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Larangan Badung 6, menjelaskan, “Lingkungan sekitar merupakan para pengrajin batik, sehingga kami mendorong siswa untuk memahami dan menguasai keterampilan tersebut. Selain itu, lingkungan sekolah cukup luas ini harus dijaga dan dilestarikan. Tema ini kami pilih sebagai upaya membentuk karakter siswa sekaligus sebagai langkah kreatif dan inovatif untuk memajukan sekolah,” tuturnya.

Disaksikan langsung oleh para wali murid dan kepala sekolah, beberapa siswa menampilkan bakat mereka.

Acara ini juga dihadiri oleh tamu istimewa, Ibu Kusmiyati, S.Pd, M.Pd., selaku Pengawas SD Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Palengaan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan dukungannya untuk program ini. “Kami selalu bangga dan mengapresiasi inovasi dan kratifitas dalam upaya memajukan lembaga serta penguatan karakter pelajar Pancasila seperti ini. Kemudian dalam upaya ini, tentunya sekolah tidak bisa sendirian. Oleh karena itu, ini membutuhkan dukungan masyarakat, pemerintah desa dan aksi kolaborasi lainnya,” ungkapnya.

Puncak acara semakin meriah dengan pentas seni yang melibatkan seluruh siswa dari berbagai kelas. Mereka berkolaborasi untuk menampilkan berbagai aksi seni, mulai dari lantunan sholawat, nyanyian, hingga drama. Drama bertema Stop Bullying menjadi puncak kegiatan pentas seni. Semua siswa mendapatkan kesempatan memamerkan dan tampil. “Sebab kami percaya setiap siswa memiliki potensinya masing-masing. Tugas kami hanya mendorong dan mempercayai mereka,” ujar Arinal H. Ghifari, Inisiator Compok Literasi, yang turut hadir dalam kegiatan ini.

Selain drama, lima siswa berbakat tampil dengan lantunan shalawat yang menggema penuh keindahan. Setelah itu, beberapa siswa menyanyikan lagu Terima Kasih Guruku, sebuah penghormatan tulus kepada para pendidik yang telah mendampingi mereka selama ini.

Dengan suksesnya acara ini, Arinal berharap program Sambang Sekolah Kolaboratif dapat menjadi inspirasi bagi berbagai komunitas lain untuk ikut berkontribusi. “Semoga ke depannya, program ini berkembang menjadi gerakan masif yang melibatkan lebih banyak pihak, demi terciptanya pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Pamekasan,” ujarnya.

https://compokliterasi.org

Yang ngurusin konten medianya Compok Literasi! share hal-hal menarik yang barangkali bisa menghibur kamu, syukur-syukur bisa bermanfaat :)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *