Bahasa Madura Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Terus Apa Untungnya?

Bahasa Madura Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Terus Apa Untungnya?

Gegap gempita kebahagiaan mengenai kabar bahwa Bahasa Madura ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) sempat berseleweran memenuhi beranda media sosial saya. Beberapa akun sosial media reposter mengabarkan hal ini.

Bahkan seperti biasa, nampak sekali niat riding the wave for exposure, sebuah media online membuat judul berita klikbait, “Bahasa Madura Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia: Warganet Berharap Begini.” Ujung-ujungnya? Hanya memuat komentar netizen yang singkat, tak esensial, dan mendekati tak bermutu. Alias, saya tak mendapatkan informasi berarti.

Hal itu kemudian memantik pikiran usil saya. Seraya bergumam, “Kalau sudah ditetapkan, terus apa untungnya?” Nampak jahil dan julid, memang, tetapi saya tidak ingin hal ini berujung menjadi kritik yang kosong dan tak berfaedah. Pertanyaan itu justru membawa rasa penasaran yang terus mengusik. Mengapa Bahasa Madura bisa ditetapkan sebagai WBTBI? Apa sebenarnya untungnya untuk kita, terutama masyarakat Madura?

Dengan semangat ingin tahu, saya mulai berselancar di dunia maya. Dari pencarian itu, saya menemukan berbagai informasi menarik yang mengupas cerita di balik pengakuan ini. Tulisan ini adalah rangkuman perjalanan tersebut.

Kabar-Kabar di Balik Penetapan Bahasa Madura sebagai WBTBI

Penetapan Bahasa Madura sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) terjadi dalam acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia Tahun 2024 di Kota Tua, Jakarta, pada 15–16 November 2024. Bahasa Madura menjadi salah satu dari 13 WBTBI asal Jawa Timur yang diakui pada tahun ini. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga mempertegas peran bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.

Namun, cerita di balik penetapan ini tidaklah singkat. Prosesnya dimulai sejak tahun 2023, berbagai tahapan dilalui, termasuk pengkajian dan rekomendasi dari tim ahli. Berdasarkan informasi dari situs Radar Madura1, langkah ini melibatkan banyak pihak yang berkomitmen untuk memastikan bahasa Madura diakui sebagai warisan yang berharga. Dari serangkai proses yang saya baca, nampaknya lumayan panjang dan tentu upaya pelestarian ini memerlukan kerja kolektif dan berkesinambungan.

Alasan yang melatar belakangi ditetapkannya bahasa Madura sebagai WBTBI, menurut penjelasan Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Judi Wahjudin2, karena bahasa Madura memiliki nilai penting bagi kebudayaan bangsa dan memenuhi syarat. Sebagai ekspresi budaya yang kaya, bahasa ini memenuhi kriteria sebagai warisan budaya yang penting bagi bangsa. Penetapan tersebut juga menjadi simbol pengakuan atas kontribusi bahasa Madura dalam menjaga identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi.

Judi Wahjudin juga menjelaskan bahwa proses pengusulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) ini dimulai dari kabupaten, lalu diteruskan ke tingkat provinsi, sebelum akhirnya diusulkan ke Kementerian Kebudayaan. Seluruh dokumen dan data pendukung kemudian diverifikasi oleh Tim Ahli WBTBI untuk memastikan kelengkapannya. Jika memenuhi syarat, rekomendasi penetapan sebagai WBTBI akan diajukan oleh tim tersebut kepada Menteri Kebudayaan.

Setelah Ditetapkan. Lalu Apa Untungnya untuk Madura? Selengkapnya baca di sini!

Sumber Tulisan :

  1. https://radarmadura.jawapos.com/ bangkalan/744032454/pengajuan-wbtb-bahasa- madura-masuk-tahap-penetapan ↩︎
  2. https://mediaindonesia.com/ humaniora/721185/bahasa-madura- ditetapkan-sebagai-warisan- budaya-tak-benda-indonesia . ↩︎

https://compokliterasi.org

Yang ngurusin konten medianya Compok Literasi! share hal-hal menarik yang barangkali bisa menghibur kamu, syukur-syukur bisa bermanfaat :)


One thought on “Bahasa Madura Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Terus Apa Untungnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *